Keterkaitan antara MMA dan Jiu-Jitsu memang sangat erat. Beberapa petarung di MMA berhasil mengalahkan musuh-musuhnya yang sebagaian besar dilakukan menggunakan teknik dari Brazilian Jiu-Jitsu.
Brazilian Jiu-Jitsu adalah bela diri yang mengutamakan pertarungan bawah seperti kuncian, cekikan dan sebagainya.
Bela diri Brazilian Jiu-Jitsu sebenarnya adalah seni bela diri yang dikembangkan dari seni bela diri Judo.
Seperti jenis seni bela diri lainnya, Brazilian Jiu-Jitsu juga memiliki sabuk tingkatan sebagai tanda sudah seberapa mahir orang mengusai seni bela diri ini.
Seni bela diri Brazilian Jiu-Jitsu mulai dikembangkan pada tahun 1914. Dimulai dari seorang ahli bela diri Judo bernama Mitsuyo Esai Maeda melakukan perjalanan ke Brasil.
Singkatnya Maeda mengajarkan seni bela diri kepada salah satu seniman bela diri Brasil bernama Carlos Gracie dan Luis Franco.
Kris McCleod merupakan orang yang pernah belajar langsung dari Royce Gracie, cucu dari Carlos Grecie yang merupakan pencetus brazilian jiu-jitsu.
Brazilian Jiu-Jitsu semakin terkenal pada 1993 dengan adanya sebuah turnamen bela diri legendaris bernama UFC (Ultimate Fighting Championship) yang melakukan pertarungan bebas tanpa aturan.
Keluarga Gracie mengirimkan putra bungsunya yang bernama Royce Gracie.
Pada kejuaraan UFC pertama, Royce Gracie berhasil mengalahkan semua petarung UFC dan menjadi juara. Mulai dari sana Brazilian Jiu-Jitsu semakin terkenal dan orang-orang ingin mengetahui dan mempelajarinya.
Brazilian Jiu-Jitsu juga baik dipelajari orang biasa meskipun bukan atlet MMA untuk melindungi diri.
Keluarga Gracie menciptakan program dan sistem latihan bagi anak-anak korban Bully di sekolah, wanita-wanita yang ingin menjaga dirinya dari gangguan pria, serta orang-orang tua yang tidak lagi sekuat anak muda.