Rahasia Israel Adesanya Yang Jarang Diketahui Publik, Keluar Dari Universitas Demi Kickboxing

Petarung asal Selandia Baru kelahiran Nigeria, Israel Adesanya adalah salah satu wajah UFC. Izzy, atau The Stylebender begitu ia biasa dipanggil, memulai karirnya sebagai kickboxer sebelum beralih ke MMA pada tahun 2012, dan sejauh ini perjalanan karirnya berjalan mulus.

Dua puluh empat pertarungan dan hanya satu kali kalah adalah prestasi luar biasa bagi petarung MMA. Izzy adalah pilihan populer bagi para petaruh di situs taruhan MMA UFC. Juara kelas middleweight UFC ini baru saja sukses mempertahankan sabuk jaura dengan mengalahkan Jared Cannonier melalui keputusan bulat di acara UFC 276, untuk tetap tak terkalahkan di divisi kelas middleweight. Satu-satunya kekalahan stylebender di UFC terjadi pada bulan Maret 2021 ketika ia mencoba naik ke kelas light heavyweight melawan Jan Blachowicz.

Sebelum bergabung di UFC, Adesanya adalah seorang kickboxer dan tampil di beberapa turnamen tingkat tinggi, termasuk Kunlun Fight, Glory Championship, Wu Lin Feng, dan King In The Ring. Adesanya telah naik ring sebanyak 80 kali sebagai kickboxer profesional, menang 75 kali dan kalah lima kali, sementara rekor karir amatirnya adalah 32-0.

Izzy tertarik pada seni bela diri sejak dini, memegang beberapa sabuk di Jiu-jitsu, tinju, dan kickboxing. Petarung UFC ini juga mengalami masa sekolah yang buruk dengan diintimidasi poleh teman-temanya. Adesanya lalu berlatih dan menyalurkan kemarahannya ke dalam kompetisi pertarungan.

Disamping dari kemampuan bertarunga yang luar biasa, tentu ada fakta menarik dari Israel Adesanya yang mungkin belum diketahui oleh banyak penggemar MMA. Berikut adalah daftar 5 fakta menarik tentang Israel Adesanya.

Fakta-Fakta Menarik Tentang Israel Adesanya

1. Berhenti Kuliah Untuk Menjadi Petarung Kickboxing

Pada usia 20, Israel Adesanya telah memutuskan untuk menjadi kickboxer profesional. Ketika itu dia masih berstatus sebagai mahasiswa di Selandia Baru.

Hasratnya terletak pada kickboxing. Izzy terinspirasi oleh film tahun 2003, Ong-Bak: The Thai Warrior. Setelah menonton film tersebut, Adesanya langsung mendaftar untuk belajar kickboxing dan keluar dari sekolah dua tahun kemudian untuk mengejar karir kickboxing profesional. Semangatnya membawanya ke China, di mana ia tak terkalahkan dalam 32 pertarungan sebagai petarung amatir. Setahun kemudian, ia pindah kembali ke Selandia Baru untuk berlatih di City Kickboxing, sebuah gym pelatihan terkenal bagi banyak petarung UFC.

2. Suka Anime dan Video Game

Kostum Izzy saat walkout dalam pertarungan selalu megambil karakter dari anime dan video game. Itu membuktikan bajwa dia sangat menyukai anime dan video game Jepang.

Salah satu contohnya adalah ketika Izzy melawan Marvin Vettori, dia menggunakan kostum yang terinspirasi dari video game Ghost of Tsushim yang pernah dia mainkan. Selain itu, dia juga merupakan penggemar Death Note dan serial anime Naruto. Kita bisa melihat gayanya yang menirukan salah satu karakter di Naruto yaitu Rock Lee.

3. Hampir Tidak Terkalahkan

Di seluruh olahraga tarung yang diikuti oleh Israel Adesanya, ia memiliki angka kekalahan gabungan sebanyak 7 pertandingan. Di UFC, dia hanya merasakan kekalahan sekali saat menantang Jan Blachowicz untuk gelar UFC Light Heavyweight.

Saat ini, Adesanya tetap tak terkalahkan dalam kategori kelas middlewight. Dia mengalahkan Vettori dua kali. Jika ditotal seluruhnya, Adesanya telah melakoni 108 pertarungan profesional dan hanya kalah tujuh kali, suatu prestasi yang membanggakan bagi petarung mana pun.

4. Hanya Butuh Waktu Singkat Untuk Jadi Juara di UFC

Israel menandatangani kontrak UFC pada tahun 2017. Dia mulai pertarungan pertamanya pada pada Februari 2018. Adesanya memenangkan empat pertarungan pertamanya dan mendapatkan tiga Performance of The Night Awards.

Sekitar setahun lebih sedikit, Adesanya bisa mengalahkan Kelvin Gastelum pada April 2019 untuk menjadi juara kelas menengah UFC sementara. Pertarungan itu mendebarkan, dan pertarungan tersebut ditandai sebagai pertarungan terbaik oleh beberapa pakar. Dia kemudian menghadapi Robert Whitaker untuk memperebutkan gelar unifikasi pada Oktober 2019 dan telah berhasil mempertahankan takhta kelas menengah UFC sebanyak empat kali.

5. Pemegang Sabuk Ungu Jiu-Jitsu

Salah satu hal yang paling menonjol tentang gaya bertarung Stylebender adalah bisa bermain dimana saja, bawah dan atas. Adesanya belajar Jiu-Jitsu di bawah asuhan Andre Galvao yang seorang mantan petarung MMA dan memegang sabuk ungu dalam jiu-jitsu Brasil.

Dibutuhkan waktu antara 2-5 tahun untuk mencapai sabuk ungu Jiu-Jitsu.

Dengan sabuk ungu yang dia miliki, Adesanya bisa lebih mengembangkan gaya bertarungnya dan memiliki hak untuk menjadi seorang pelatih Jiu-Jitsu.

Pecinta dan penggemar UFC yang sering mengunjungi situs taruhan MMA sangat mengandalkan Adesanya. Rekornya dari 23 di UFC dan menjadi juara di kelas middleweight menempatkannya di urutan ketiga dalam daftar peringkat Pound-for-Pound UFC bulan Juli 2022.

Flowers in Chania

Leave a Comment